Skip to main content

Talk-Oil : Mesmerize Digize

Digize merupakan essential oil blend yang terbuat dari 8 essential oil yang berfungsi untuk mengatasi beraneka ragam keluhan tentang pencernaan atau digestive. Menurutku beberapa temanku, mereka kurang menyukai aroma oil yang satu itu. Tapi, aku suka-suka aja aromanya. Seperti ada unsur manis dan kalem gitu. Aku menggunakan oil ini pertama kali sesuai saran teman ketika aku dilanda sembelit. FYI, aku memang lumayan sering mengalami konstipasi. Sekalipun aku rutin makan buah. Tiga hari sekali biasanya. Walaupun kadang bisa lebih daripada itu.

Suatu hari, aku mengolesnya di perutku. Neat aja tanpa carrier oil. Dari situlah aku terkagum bagaimana bisa benda semungil ini bisa membuatku BAB di pagi hari. Sesuatu yang amat jarang aku lakukan. Akupun terkagum-kagum. Jadi setiap malam, kuoles ini. Aku tahu ini bertahap, tapi seenggaknya aku gak perlu battling dengan konstipasi tiga hari sekali itu. 

Beberapa Manfaat Digize YLEO  :

  • Maag
  • Masuk angin
  • Keracunan makanan
  • Mabuk kendaraan
  • Sakit perut
  • Diare
  • Infeksi usus, lambung dan organ pencernaan
  • Konstipasi / sulit buang air besar
  • Keram perut karena masalah pencernaan
  • Kembung

Cara Penggunaan:

  • Oles pada kulit telinga, pergelangan tangan, leher, dahi, pelipis, atau kaki. Bisa juga langsung dioles pada perut ketika mengalami sembelit, gas, diare, atau kembung. Jangan lupa dicampur dengan perbandingan 50:50 agar area olesan lebih luas.
  • Hirup atau diffuse (menggunakan diffuser)
  • Konsumsi internal (minum/tetes bawah lidah). Ketika bepergian, menggunakan DiGize sebagai suplemen makanan untuk menjaga daya tahan tubuh. Tambahkan 2-3 tetes ke air minum bisa ditambah madu. (gunakan cangkir kaca jangan plastik)

Comments

Popular posts from this blog

Mini Project : Dari Pesisir Untuk Peradaban

Ada satu family project keluarga #PeisirPeradaban yang diinisiasi bersama suami dan hampir kami lakukan berdua setiap pekannya. Kami yang lahir dan besar di dua poros maritim berbeda di sudut Nusantara, ingin sekali mempersembahkan sesuatu untuk dunia kemaritiman. Meski sederhana dan receh.  Seiring berjalannya waktu, kami ingin gerakan sederhana ini turut diikuti banyak keluarga hingga menggerakkan sebanyak mungkin manusia Indonesia. Sebab kami tahu, untuk misi menyelesaikan ini semua kami membutuhkan banyak tangan yang peduli dan siap tergerakkan. Project ini adalah sebuah aksi dalam menjaga laut dimulai dari kota kami, kota Bitung, pesisir maritim Sulawesi Utara. Menurut mantan Menteri Kementerian dan Kelautan, Ibu Susi Pujiastuti ada 3,2 juta ton sampah plastik dalam setahun di laut Indonesia. Kalau tidak diselesaikan, maka 2030 akan lebih banyak plastik daripada ikan.  Judul : Dari Pesisir Untuk Peradaban Deskripsi Project : Sebagai wila...

Sesuatu Tentang February First

Alhamdulillah, sekian tahun masih berjumpa dengan February First. Hari dimana, syukur selalu membuncah dan tanya mengangkasa ke langit. Mencoba mencari makna di balik kerahasiaan ketetapanNya. Aku bersyukur atas kesempatan islah yang Allah berikan, sekaligus mencari jawaban tentang, 'Apakah ada keberkahan atas berkurangnya usia?', 'Apakah ada kebaikan atasnya?', 'Apakah aku menua dalam kemuliaan?', 'Apakah aku layak untuk segala kesempatan?' February First adalah refleksiku, tempatku bercermin menengok lagi ke dalam diri. Aku tak merayakannya, sebab tak ingin aku menyerupai suatu kaum, golongan yang berpesta pora atas berkurangnya usia. Duh, seandainya Allah memberi tahu batas usia kita, apakah masih bisa kita tertawa-tawa merayakannya? Aku jamin tidak, karena akan disibukkan kita dengan beramal tanpa henti. Maka itulah, dijadikan olehNya ghoib, agar yang memberi usaha terbaik adalah yang terbaik. Makin bertambah hari, makin berkurang usia. Semoga tidak ...

Hari Guru dalam Kisahku

Facebook mengingatkan momen ini,  five years ago  (terima kasih Mr. Mark untuk fitur nostalgia yang satu ini). Aku ingat, menghabiskan  in total  delapan tahun waktu mengajar. Awalnya, mengajar anak-anak Madrasah Ibtidaiyah sejak aku semester tiga hingga lulus kuliah. Sampai aku menjadi kesayangan dosen teaching karenanya. Di semester lima, ketika teman-teman sekelas grogi bukan main saat praktik PPL 1 yang mengharuskan kita mengajar di depan kelas, aku malah mengajar dengan rileksnya seolah mengajar murid-murid MI-ku. Lulus kuliah, aku mengajar di dua sekolah berbeda. Di MA, selama dua tahun dan di SMK lima tahun lamanya. Tepat Juni 2018, aku gantung seragam atas permintaan suamiku. Sebelum pandemi, aku masih memberi les untuk anak-anak di rumah,  for free . Orang tua memberi infaq seadanya untuk keperluan membeli buku bacaan anak-anak dalam dua bahasa. Aku happy, karena mengetahui dengan jelas, itu semua adalah passion- ku. Bahkan, yang paling kuingat, wa...