ArribathHanifah_Sulut_Komunitas
Aku tahu, di awal perombakannya, New Chapter itu amatlah membingungkan. Tapi jika dipahami alurnya dan kita bisa menemukan strong why-nya, maka ini akan menjadi tantangan yang menarik. Terobosan keren kalau aku menyebutnya. Setiap orang hanya akan memilih hal yang paling membahagiakannya dalam meningkatkan kualitas dirinya. Yang ingin menumbuhkan dan merawat empatinya bisa bergabung di SC, yang ingin mengembangkan passion-nya bisa bergabung di Komunitas, yang ingin menambah bekal ilmu mendidik anak dan membersamai keluarga bisa bergabung di institut. Semua diarahkan menuju ke potensi bahagianya masing-masing.
Tapi tetap ada kabar buruknya. Kapal New Chapter yang megah ini berlayar dengan meninggalkan tak sedikit penumpangnya. Jangan terlalu meratapi penumpang yang ketinggalan itu tapi lihatlah penumpang lain yang siap memberikan kita penguatan untuk berlabuh di samudera impian yang sama. Yaitu, menjadi perempuan hebat untuk diri sendiri, keluarga tercinta dan masyarakat sekitar. Ini juga mengamini perkataan bu Septi bahwa semakin tinggi pohon, akan semakin banyak daun dan ranting berguguran. Demikian proses ini akan terus berlanjut. Kabar baiknya, akan menyisakan daun dan ranting paling kuat tak peduli seberapa kuat badai mencoba menghempaskannya. Kabar baiknya, kita hanya akan berjalan beriringan dengan mereka yang berkomitmen menjadi bagian dari mimpi dan cita Ibu Profesional.
Sebagai pengurus, ini juga adalah tantangan yang tidak bisa dibilang mudah. Tapi bukankah kita amat beruntung kareena diajari langsung oleh Timnas. Ke depan amanah kita lebih berat karena bisa jadi, kita yang akan membimbing pemegang estafet pengurus selanjutnya di regional. Apalagi dengan dengan dibukanya banyak ruang belajar di waktu yang bersamaan. Seperti aku yang sedang menempuh perkuliahan bunsay, orientasi komunitas, beberapa tugas di wag koordinator komunitas, hingga diklat pengurus. Positifnya, aku menjadi lebih bisa memanage waktu. Mencoba tetap hadir di setiap ruang belajar, tanpa perlu mengorbakan apapun dengan alasan super klise : sibuk.
Alasan terbesar kenapa ingin ikut berlayar dengan kapal ini karena aku tahu, aku tak sedang berlayar dengan sembarangan kapal dan sembarangan penumpang. Lihat, kambing atau sapi yang ikut berlayar bersama Nabi Nuh. Apa yang membuat mereka yakin? Sebab itu Nabi Nuh. Sama sepertiku yang yakin bahwa IP adalah wadahku membaikkan kualitas diriku. Alasan yang lain, ingin mewakafkan hidupmu pada kebaikan dan perbaikan. IP salah satu arah menujunya. Alasan yang lainnya, sebab orang-orang yang kusayangi berhak atas menjadi the best version of me.
Love, AH
Comments
Post a Comment