Semalam, aku nonton sebuah film yang lagi hype banget di media sosial. Film peraih empat piala Oscar yang menjadi topik di banyak tempat. Filmnya bagus, plotnya menarik, sinematografinya keren disuguhi acting yang juga another level. Lumayan lama juga rasanya gak nonton film dengan feeling seperti itu. Beda saja rasanya dan aku suka. Durasi panjang seolah gak berarti. Aku menikmati setiap moment anyway dan menurutku itu great.
Filmnya tentang satu keluarga yang merancang sebuah penipuan terstruktur di sebuah keluarga harmonis yang kaya raya. Penipuan itu berakhir amat tragis karena penuh dengan intrik dan drama. Kejahatan mereka justru kembali ke diri mereka sendiri. Membinasakan mereka.
Setelah menonton film itu, aku jadi menyimpulkan banyak hal tentang parasit. Sebenarnya bisa jadi kita juga barangkali pernah menjadi parasit dalam kehidupan orang lain. Sadar atau tanpa sadar mencoba menempel di kehidupan orang lain entah itu ketenarannya, kesuksesannya, kekayaannya ataupun kebaikannya. Hal-hal yang membuat kita terlanjur keenakan padahal hal itu jelas membebani orang lain. Menjadikan kita bergantung pada orang lain karena kebermanfaatannya. Jangan jadi jahat kawan. Berhentilah jika terlanjur memulai. Hidup ini yaa hidup kita. Jangan hidup hanya untuk menyusahkan orang lain. Orang lain yang kita manfaatkan itu, berhak hidup atas usaha baik yang ia lakukan. Kita cukup ikut bahagia. Jangan terusik lantas berupaya memanfaatkan situasi. Jangan jadi parasit, makhluk paling tidak berguna yang menempel agar tidak musnah. Jangan playing victim, seolah Tuhan sedang tidak adil merancang hidup lalu kita melirik hidup orang lain yang bisa kira recokin. Jadi jahat tidak ada manfaatnya. Tanyakan pada diri sendiri. Kalau dikembalikan ke kita, apa kita tidak takut binasa?
Comments
Post a Comment